Hembusan
angin malam temaniku dalam kesendirian dan kesepian .
Aku
terpaku menatap langit dan meratapi kenyataan ini. Hancur hati ini,sakit hati ini, karna engkau
lukai. Mengapa engkau tinggalkan diri ini. Kuteteskan air
mataku dengan penuh rasa luka dihatiku. Setetes demi setetes air mataku mengalir dipipiku. Aku tak kuat menahan perihnya hati ini dan aku tak enggan engkau lukai. Aku hanyalah
wanita yang lemah yang takakan bisa menahan perihnya sakit hati. Aku melangkah dan tanganku mengangkat teleponku,
Karena
aku ingin bercerita pada sahabatku tentang masalahku. Sahabatku yang bernama Simson, Dia lebih tua dari aku tapi dia bisa mengerti semua masalahku. Aku menceritakan masalahku kepadanya karena aku tau dia bisa jaga
rahasia. Setelah aku merasa lelah menangis aku memutuskan untuk tidur.
Dan keesokan
harinya aku terbangun dengan mata yang merah dan bengkak .
Akhirnya aku
tidak masuk sekolah karena aku malu dengan mataku yang bengkak. Simson tau
kalau aku tidak masuk dan dia khawatir kalau aku kenapa-kenapa,sebenarnya aku
adalah cewek yang beruntung karena aku memiliki sahabat seperti Simson. Setelah Simson
pulang sekolah dia mengajakku jalan-jalan,karena mungkin itu akan membuatku
bahagia. Setiap hari,setiap waktu aku selalu
bersama dengan Simson. Menjalani
hari bersama,berbagi suka dan duka,dan tersenyum bersama. Hari
demi hari ,waktu demi waktu dan seiring waktu berganti perasaanku mulai berbeda
dengan Simson,sepertinya aku menganggap Simson
bukan sahabat lagi tapi seseorang yang spesial dihatiku.
Dan aku berharap
semoga dia juga menganggapku seperti aku menganggap nya. Tapi
mungkin itu hanya mimpi karena Simson hanya mengaggapku
sebagai adiknya,apalagi Simson sudah mempunyai pacar. Tapi
beberapa hari setelah aku mendapat kabar kalau Simson
putus dengan pacarnya yang bernama Delila. Kata teman-temanku Simson
menyukai aku,sebenarnya aku senang dengan ucapan itu tapi aku juga merasa
bersalah dengan Delila. Tapi
akhirnyatanggal 12 -12-12
aku ditembak oleh Simson. Aku
bimbang mau njawab apa, tapi akhirnya
jawabanku adalah “SIAP” yaitu siap menjadi pacarmu,siap setia denganmu,dan siap selalu menemanimu. Dari tanggal itulah aku jadian dengan Simson. Tapi, Delila
jadi marah denganku karena aku jadian dengan Simson. Kata Delila aku
telah merebut Simson dari Delila
padahal aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya
mencintai Simson apakah aku tidak boleh mencintainya ? ,apakah
aku harus melepaskan Simson demi delila ? kurasa
aku tidak bisa. Maafkan aku Delila,
bukan maksudku untuk menyakitimu aku hanya ingin mencintai dan dicintai. Tapi
setelah 2 minggu berlalu ,aku diputuskan oleh Simson aku
tidak tau apa sebabnya. Padahal aku baru kali ini menemukan
lelaki yang seperti Simson. Dia yang
selalu menemaniku dalam kesendirianku tapi kini dia pergi tinggalkanku tanpa
sebab. Dia datang membawa cinta tapi dia pergi
tinggalkan luka. Aku menangis sekeras-kerasnya karna
tangisanku melukiskan kesedihanku yang begitu dalam. Paginya aku merencanakan untuk tidak
masuk sekolah tapi ibuku melarangnya. Kata temanku Simson jadian lagi dengan Delila, ya yang aku rasakan
hanyalah kesedihan, tapi apa daya aku hanyalah wanita yang lemah karena cinta.
Kukira Simson adalah lelaki yang baik tapi ternyata dia hanya seorang lelaki
yang hanya bisa menyakiti hati seseorang. Tapi aku mencoba menerima semua ini
aku rela melepaskan Simson asal itu membuatnya bahagia. Kini mereka berdua
bersatu ,menyatukan cinta yang dulu pernah hilang karnaku. Karnaku mereka tak
bisa bersatu karnaku juga mereka menderita. Semua ini aku hadapi dengan
ikhlas,karna aku tau Simson bukan jodohku.
Hari demi hari
aku lalui dengan sendiri, aku lupakan dia dan mencoba membuka lembaran baru
tanpanya. Sudah 2 bulan aku menjalani hari-hariku sendiri dan ditanggal 13
februari teman-temanku membicarakan hari valentine. Sebenarnya ku juga menanti
hari valentine itu hari dimana banyak tercurah kasih sayang. Tapi disisi lain
aku juga merasa sedih karena dihari valentine nanti aku hanya sendiri ,tanpa
seorang kekasih yang menemaniku. Keesokan harinya dimana tepat tanggal 14 februari
2012 yaitu hari kasih sayang atau biasa dipanggil hari valentine dihari itulah
aku merasa bahwa aku hanya sendiri tiada yang menemani. Sedangkan teman-temanku
sibuk bertukar hadiah dengan kekasihnya. Setelah aku merasa bahwa aku hanya
sendiri aku turun dari tangga untuk menenangkan diriku. Tak aku sangka aku
ditangga bertemu dengan Simson, dia memberiku coklat sebagai hadiah valentineku
dan dia berkata bahwa dia sayang padaku. Dia juga bertanya apakah aku mau
menjadi pacarnya dan jawabanku adalah tidak yaitu tidak menolak kamu menjadi
pacarku.
Lalu aku
berkata”Simson kau tak usah membawa coklat ini padaku sebagai hadiah hari
valentineku bagiku kamu adalah kado terindah dihari valentineku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar